Senin, 27 Agustus 2012

Dia Tak Seberuntung Mereka

Terkenang sebersit perbincangan para dosen di kampus lama ku.

Siang itu aku seperti biasa berjalan bersama sahabat-sahabat kuliah ku melewati koridor jurusan.
Canda tawa lepas tanpa beban terlukis sempurna di wajah kami berlima melintasi tempat nongkrong para dosen yang telah selesai mengajar atau hanya sekedar menyapa beberapa teman dosen lainnya sebelum mengajar.
Panasnya cuaca siang itu seperti mengkondisikan panasnya perbincangan bahan rumpi para dosen yang sedang mengobrol di koridor jurusan.
"Bu sudah tahu belum kalau salah satu mahasiswa lulusan terbaik jurusan kita sekarang pekerjaannya menjadi satpam?" ucap Pak Y salah satu dosen H.
"Hah ? Apa tidak salah pak? Masa iya sih dia jadi satpam?" tanya Bu X dosen T.
"Bener Bu, kemarin saya ketemu dia di Bank Z. Saya kira dia bekerja menjadi Teller ternyata dia hanya sebagai satpam! sayang sekali lulusan terbaik mahasiswa kita harus menjadi satpam." menggelengkan kepala pelan.
"Iyah Pak padahal dia lulus cum laude kenapa tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak? kalau saya mungkin akan melanjutkan sekolah daripada menjadi seorang satpam. Padahal ijazah cumlaude sudah di tangan, haha" sambil tertawa menghina.
Akhirnya mereka berdua berhenti membicarakan mahasiswa yang memiliki pekerjaan sebagai satpam di salah satu Bank ternama di kota ku.


Mungkin dengan membaca sedikit cerita di atas secara sepintas kita akan memiliki pola fikir yang sama dengan kedua dosen itu.
Namun pada kenyataannya, dunia berbicara lain.
Kerasnya hidup di dunia luar perkampusan jauh lebih keras dibandingkan dengan di dalam kampus.
dan belum tentu kedua dosen tadi menjadi seorang dosen atas upaya usaha dirinya sendiri, bisa jadi kedua dosen itu menjadi seorang dosen mengatasnamakan KKN yang di perhalus dengan membantu/menolong.
Seharusnya mereka tidak merendahkan atau menertawakan apa yang menjadi sebagai sebuah pilihan.
karena ijazah cum laude tidak akan pernah bisa menjamin dimana kita akan bekerja.
Bahkan di lingkungan kampus kita sendiri, karena sudah menjadi sebuah rahasia umum bahwa dunia perkampusan merupakan dunia yang sarat akan KKN.
Itulah sedikit gambaran realita perkampusan di kampus ku.